Transisi menuju Ekonomi Hijau, Berkaitan dengan Kualitas Lingkungan Era Desentralisasi di Indonesia
Oleh Akhmad Iskandar Zulkarnain SST - 158 view - 25 September 2022 16:32
Ringkasan Artikel
Menuju ekonomi yang lebih hijau merupakan sebuah tujuan yang berkelanjutan bagi setiap negara tidak terkecuali di Indonesia. Keberhasilan penerapan Ekonomi Hijau tersebut bisa tercermin dari kualitas lingkungan hidup di Indonesia saat ini. Sementara itu, kualitas lingkungan hidup sangat bergantung pada hasil output ekonomi dan sosial. Pada penelitian ini, penulis ingin menjabarkan apakah sektor ekonomi inti seperti industri pengolahan, pertanian non kehutanan dan kehutanan berpotensi menuju ke arah perbaikan kualitas lingkungan.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuadran wilayah dan analisis komparatif berupa regresi data panel. Analisis regresi data panel yang digunakan adalah General Least Square (GLS) panel analysis, dengan variabel Indeks Kualitas Lingkungan Hidup ditetapkan sebagai endogenous variabel. Sementara itu, variabel IPM, Kepadatan Penduduk, belanja pemerintah menurut fungsi lingkungan hidup, serta PDRB yang dijabarkan menjadi PDRB sektor industri, transportasi, kehutanan, energi, dan pertanian non kehutanan ditetapkan sebagai predetermined variabel.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa hanya sektor kehutanan dan energi yang memiliki hubungan yang positif terhadap kualitas lingkungan di Indonesia secara menyeluruh. Jika dibagi berdasarkan sektor, sektor industri pengolahan memiliki dampak negatif tertinggi bagi kualitas lingkungan hidup di Indonesia. Hal ini memungkinkan belum adanya perubahan atau inovasi dalam tata pengolahan atau pengelolaan sumber daya di industri pengolahan yang lebih green innovation. Sementara itu, belanja pemerintah pada fungsi lingkungan pada periode 2011-2015 dirasa belum memiliki pengaruh dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup di Indonesia.
Penulis Artikel
Ndari Wiyekti